Minggu, 19 Januari 2014

Cantik itu Relatif, Benarkah ?

Cantik itu Relatif
Cantik Itu Relatif- Dalam benak semua perempuan pasti pernah mengandaikan punya kecantikan yang luar biasa. Ini memang lumrah terjadi dan tidak dapat disebut kelewatan, karena sudah menjadi kodratnya perempuan dijadikan sebagai keindahan dan insan yang mendampingi kehidupan lelaki. Bagaimana bisa menghibur kalau tidak cantik? Bagaimana disebut keindahan kalau tidak indah ? Ya, itu memang benar. Tapi tahukan Anda bahwa semua orang pada dasarnya cantik, semua perempuan itu indah. Ada beberapa alasan untuk menguatkan pendapat ini. Mari mengkaji bersama !

Pertama, kecantikan itu relatif. Ini harus Anda yakin dan percaya dengan perkataan ini. Kalau tidak, akan sulit mengajak Anda bangkit dan percaya diri. Bagaimana yang disebut kecantikan yang relatif ? Maksudnya, cantiknya seorang perempuan itu tergantung yang melihatnya atau istilahnya Beauty is in the eyes of the beholder. Bagi sebagian orang, si polan mungkin cantik, namun bagi orang lain tidak. Artinya tidak ada standar tertentu untuk kecantikan. Terus mereka berkata, perempuan cantik itu berhidung bangir, bermulut kecil, berwajah simetris, berbadan langsing dan lain-lain, bukankah itu ciri-ciri kecantikan ? Benar demikian, namun ciri-ciri itu siapa yang buat ? bukankah manusia ? Nah, jika manusia yang buat, pikiran manusia itu tidak sama. Buktinya, di masa silam, orang yang paling seksi adalah yang paling gemuk atau yang disebut dengan wanita jenis O oleh orang Korea sekarang, bukan wanita jenis S yang mempunyai pinggul padat dan berdada besar.Konon, saat itu beramai-ramai perempuan di seluruh dunia makan sebanyak-banyaknya agar nampak gemuk, persis sama seperti sekarang ini dimana hampir semua perempuan melakukan diet untuk menjaga agar badan tetap singset.

Mungkin anda pernah mendengar John Money, professor emeritus psikologi medis dan pediatri di Universitas John Hopkins, melalui penelitiannya menemukan ‘peta cinta’ di otak manusia yang berisi sekelompok pesan yang punya kode tersendiri, yang menggambarkan apa yang kita sukai atau tidak sukai. Itu semakin membuktikan bahwa kecantikan itu sangat relatif. Tergantung peta apa yang telah ditanamkan Allah dalam peta setiap insan lelaki. Namun bagi saya pribadi tidak terlalu percaya dengan hasil penelitian ini, terlepas itu ilmiyah atau tidak. Karena faktor lingkungan dan psikologis juga sangat berpengaruh terhadap daya tarik seseorang. Kalau anda pelajari psikologi, anda akan mendapati bahwa seorang lelaki tertarik kepada lelaki pun bukan bawaan sejak lahir, tetapi lingkungan dan opini sekitarnyalah yang membuat mereka menyukai kepada wanita.

Ketika bayi lahir, otaknya masih polos. Namun seiring dengan perkembangan waktu banyak hal yang telah tertanam dalam otaknya termasuk apa yang harus mereka sukai. Lihatlah, kaum Nabi Luth dulu, bagaimana ini bisa dijelaskan secara ilmiyah dimana tidak ada satu pun lelaki saat itu yang menyukai perempuan. Kalau seandainya kecantikan itu seperti yang diberitakan sekarang, bagaimana mungkin mereka tidak menyukai perempuan ? Hal Ini hanya bisa membuktikan satu hal, kecantikan itu relatif dan kejelekan juga bukan mutlak.

Sekarang ini, media dan intertainer lah yang sangat berperan dalam membentuk opini setiap orang bagaimana sebenarnya perempuan cantik itu. Ini mereka lakukan bukan tanpa sebab, mereka melakukannya agar beragam produk kecantikan yang rata-rata sangat mahal tetap laku di pasaran.

Sekian dulu artikel tentang kecantikan itu relatif, ya  ! Nanti kita sambung lagi


Cantik itu Relatif, Benarkah ? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar